Farhan Maulana Syidiq

Legenda Goa Panggung


Menurut cerita yang berdiam di gua ini adalah Embah Jaga Lautan atau disebut pula Kyai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jawa Barat pada khususnya dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya oleh karena itu beliau disebut Embah Jaga Lautan.

Sebenarnya Embah Jaga Lautan ini berasal dari Mesir yang ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam. Beliau mempunyai isteri 7 orang yang setiap malam beliau bergiliran menengok salah satu ketujuh isterinya. Ketujuh isterinya itu selalu bertengkar satu sama lain. Pada satu hari isterinya yang ketujuh tidak sempat ditengok karena beliau pergi memancing.

Pancing yang digunakann tidak berbentuk melingkar  akan tetapi lurus dan ikan yang didapatnya disebut ikan Topel karena ikan tersebut menempel pada pancingnya. 

Setelah beliau mempunyai ikan Tapel tersebut ketujuh isterinya kemudian rukun bersama, maka oleh karena itu beliau disebut juga Kiai Pancing Benar dan sampai sekarang masih banyak orang yang menangkap ikan tersebut karena masih percaya akan khasiatnya.

Disebut Panggung karena didalam gua ini terdapat tempat seperti panggung yang dipakai untuk sembahyang para wali atau orang-orang yang akan naik haji ke Mekkah.
Read More
Farhan Maulana Syidiq

Sejarah Gua Jepang Pangandaran

Gua Jepang di Kawasan Cagar Alam Pangandaran di buat Periode (1941-1945), saat itu Balatentara Dai Nippon menduduki seluruh pulau Jawa dan Madura, pembangunan Gua jepang ini di lakukan oleh para pekerja paksa (Romusa) selama ± 1 tahun, dan sampai sekarang gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran belum pernah di renovasi, jadi masih nampak keasliannya.


Gua jepang yang berada di kawasan Cagar Alam Pangandaran, terbuat dari tembok beton yang sengaja di timbun tanah sebagai benteng pertahanan tentara Dai Nippon (Jepang), dengan lubang-lubang pengintai menghadap ke arah laut, hal itu di maksudkan untuk mengawasi pendaratan dari pihak sekutu Belanda.

Ada 3 gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran, salah satunya memiliki kedalaman 10 meter dengan lubang -lubang pengintai sekitar 1 meter.

Sebagai Informasi sampai sekarang, setiap tanggal 17 agustus selalu di adakan upacara khusus yang dilakukan oleh warga Jepang yang tinggal di sekitar Pangandaran, upacara tersebut biasanya berupa ritual-ritual khusus sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur orang jepang.
Read More
Farhan Maulana Syidiq

Sejarah Pangandaran


Pada awalnya Desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari suku sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. 

Karena di Pantai Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung, tanjung inilah yang menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai. 

Di sinilah para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu yang dalam bahasa sundanya disebut andar setelah beberapa lama banyak berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Pangandaran berasal dari dua buah kata pangan dan daran . yang artinya pangan adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi Pangandaran artinya sumber makanan para pendatang.

Lalu para sesepuh terdahulu memberi nama Desa Pananjung, karena menurut para sesepuh terdahulu di samping daerah itu terdapat tanjung di daerah inipun banyak sekali terdapat keramat-keramat di beberapa tempat. Pananjung artinya dalam bahasa sunda Pangnanjung-nanjungna ( paling subur atau paling makmur)

Pada mulanya Pananjung merupakan salah satu pusat kerajaan, sejaman dengan kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan sekitar abad XIV M.  setelah munculnya kerajaan Pajajaran di Pakuan Bogor.  

Nama rajanya adalah Prabu Anggalarang yang salah satu versi mengatakan bahwa beliau masih keturunan Prabu Haur Kuning, raja pertama kerajaan Galuh Pagauban, namun sayangnya kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para Bajo (Bajak Laut) karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hail bumi kepada mereka, karena pada saat itu situasi rakyat sedang dalam keadaan paceklik (gagal panen).

Pada tahun 1922 pada jaman penjajahan Belanda oleh Y. Everen (Presiden Priangan) Pananjung dijadikan taman baru, pada saat melepaskan seekor banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa.

Karena memiliki keanekaragaman satwa dan jenis – jenis tanaman langka, agar kelangsungan habitatnya dapat terjaga maka pada tahun 1934 Pananjung dijadikan suaka alam dan marga satwa dengan luas 530 Ha.  Pada tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia padma status berubah menjadi cagar alam.

Dengan meningkatnya hubungan masyarakat akan tempat rekreasi maka pada tahun 1978 sebagian kawasan tersebut seluas 37, 70 Ha dijadikan Taman Wisata.  Pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitarnya sebagai cagar alam laut (470,0 Ha) sehingga luas kawasan pelestarian alam seluruhnya menjadi 1000,0 Ha.  

Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104?KPTS-II?1993 pengusahaan wisata TWA Pananjung Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani dalam pengawasan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciamis, bagian Kemangkuan Hutan Pangandaran.

Menjadi Kabupaten Pangandaran

Undang-undang nomor 21 tahun 2012 mendasari lahirnya kabupaten baru (DOB) yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 November tahun 2012. Kemudian diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin pada tanggal 17 November tahun 2012, maka Pangandaran resmi menjadi Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. 

Dalam UU No. 21/2012 disebutkan, Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari : Kecamatan Parigi, Kecamatan Cijulang, Kecamatan Cimerak, Kecamatan Cigugur, Kecamatan Langkaplancar, Kecamatan Mangunjaya, Kecamatan Padaherang, Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih. Ibu Kota Kabupaten Pangandaran berkedudukan di Kecamatan Parigi.

Read More
Farhan Maulana Syidiq

Pangandaran Sunset



Keindahan Pangandaran Sunset atau matahari terbenam di salah satu tempat wisata primadona di Jawa Barat ini bisa jadi petualangan tersendiri.

Pangandaran Sunset bisa dinikmati di Pantai Pangandaran, Jawa Barat yang terletak di Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran.

Beberapa orang suka mengunjungi pantai untuk melihat pemandangan indah dan ombak di sana. Indonesia adalah salah satu negara paling terkenal dengan pantainya yang indah. 

Ada banyak pantai yang bisa kamu kunjungi dan salah satu pantai terbaik yang bisa dikunjungi adalah Pantai Pangandaran.

Pantai yang sudah sangat terpopuler, tempat yang menjadi tujuan utama para wisatawan sampai saat ini masih tetap menyimpan sejuta pesona untuk dinikmati. Bagi kamu yang masih belum pernah mengunjungi tempat wisata ini sangat cocok sekali untuk didatangi.

Pantai yang berlokasi di Pangandaran ini dibilang menyimpan banyak keindahan. Serasa kurang lengkap jika kamu berkunjung ke pantai tapi belum bisa melihat pemandangan matahari terbenam.

Pemandangan matahari terbenam bisa kamu abadikan saat sore hari. Keindahan sunset yang sangat menakjubkan dengan gradasi warna kemerahan dan jingga. Selagi menunggu sunset kamu bisa menikmati makanan di warung-warung deket pantai.

Banyak para wisatawan berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat sunset. Menikmati indahnya Pantai Pangandaran lebih menyenangkan bersama keluarga tercinta. Dengan suasana pantainya yang sangat tenang, membuat hati kita merasa nyaman berada di pantai ini.

Read More
Farhan Maulana Syidiq


 

Read More
Farhan Maulana Syidiq

Pangandaran Surga Dunia Tersembunyi

Pangandaran merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provisi jawa barat. Kabupaten ini berbetasan langsung dengan samudra hindia di selatan,kabupaten tasikmalaya di sebelah barat, kabupaten ciamis dan kota banjar disebelah utara dan kabupaten cilacap di sebelah timur. Ibukota kabupatennya adalah perigi.

Untuk mencapai kabupaten pangandaran ini kalian dapat menggunakan beberapa transportasi. Kalian bisa menggunakan jalur darat menggunakan bus atau kendaraan pribadi tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Jika kalian dari jakarta bisa memakan waktu sekitar 8 hingga 10 jam perjalan atau dari bandung memakan waktu 6 sampai 8 jam perjalanan.mKalian juga dapat menggunakan transportasi kereta api sekitar 8 jam dari jakarta menuju stasiun banjar.

Setelah sampai di stasiun banjar untuk ke pangandaran kalin dapat menaiki bis perjalan dari banjar ke pangandaran membutuhkan waktu sekitar 1,5 - 2 jam. 

Jika kalian ingin cepat untuk sampai ke pangandaran kalian bisa mengunakan pesawat kecil berjenis cessna grand caravan milik susi air ke bandra nusawiru dengan waktu perjalan dari halim sekitar 1jam perjalan udara namun biaya yang akan kalian keluarkan cukup besar.

Di pangandaran ini banyak sekali objek wisata yang dapat kalian pilih. Mulai dari pantai, sungai, goa, curug bahkan sampai objek wisata kekinian. Di pangandaran mempunyai pantai-pantai yang indah contohnya adalah pantai pangandaran, pantai batu hiu, pantai batu karas dan masih banyak lagi.

 Bahkan pantai batu karas merupakan surga bagi para peselancar pemula karena di pantai ini memiliki ombak yang landai dan juga tidak ada karang di dasarnya di sepanjang gugusan pantai. Satu lagi yang terkenal di pangandaran dan pasti wisatawan yang ke pangandaran ingin tuju adalah sungai cijulang atau cukang taneuh atau orang-orang biasa menyebutnya green canyon pangandaran. Biasanya orang disini melakukan body rafting.

Beberapa dari kita mungkin ada yg belum tau apa itu body rafting?? Body rafting adalah aktifitas olahraga air yang prinsipnya sama dengan arum jeram tapi tidak memakai rakit ataupun dayung. Olahraga air ini biasanya dilakukan dialiran sungai dengan peralatan lengkap seperti helm, decker, dan life jacket.

Lalu kenapa dengan begitu indahnya kabupaten pangandaran ini tetapi para wisatawan masih enggan untuk pergi ke pangandaran ?? mereka masih jauh tertinggal dari bali maupun banyuwangi  untuk mendatangkan wisatawan. Menurut saya ada beberapa faktor yang menyebabkan itu terjadi.


1.transportasi dari kota asal ke pangandaran yang sulit

Seperti yang dijelaskan diawal memang pangandaran ini bisa kita tempuh melalui jalur darat, udara, maupun dengan kereta api. Tapi untuk perjalan darat memerlukan waktu yang tidak sebentar dan juga jika kita menggunakan kereta api kita hanya diantar sampai stasiun banjar yang jaraknya sekitar 63 km dari pusat kota pangandaran. Karena jalan kereta api ke pangandaran sudah ditutup dari tahun 1984 silam.

Lalu untuk jalur udara untuk penerbangan komersial hanya dilayani oleh susi air dan itupun hanya ada jurusan ke halim perdanakusuma jakarta dan itu hanya pesawat kecil yang berpenumpang maximal 12 orang jadi sudah pasti akan mahal. 

Saran saya adalah pemirintah daerah meminta kepada pemurintah pusat dan PT.KAI untuk mereaktifikasi kembali jalur kereta api banjar -- pangandaran untuk menghidupkan kembali gairah wisata di pangandaran. Dan juga pemerintah daerah harus memperpanjang landasan pesawat agar pesawat yang lebih besar bisa masuk kepangandaran.


2. angkutan umum yang kurang

Nah ini merupakan faktor terpenting yang akan dilihat oleh para wisatawan. Mereka pasti akan berfikir naik apa mereka dari wisata yg satu kewisata lainnya. Terakhir saya datang ke pangandaran pada tahun 2018 belum terdapat angkutan berbasis online jadi kita hanya bisa menaiki becak itu pun kalau jarak antara tempat wisata berdekatan jadi mau tidak mau kita harus menyewa motor atau mobil dikarenakan wisata satu dengan lainnya lumayan jauh. 

Namun info yang saya dapatkan di google mulai tanggal 1 maret 2019 sudah mulai terdapat ojek online jadi kita tidak sulit lagi jika ingin berwisata ke pangandaran. tapi saran saya kepada pemirintah daerah, mohon ditambahkan transportasi umum karena orang-orang backpacker akan mencari itu karena lebih murah dibandingkan naik ojek online ataupun sewa kendaraan bermotor


3. kurangnya branding pariwisata atau promosi

Seperti yang kita ketahui sekarang ini kota kota di indonesia sudah banyak yang membuat city brandingnya sendiri- sendiri misalkan jakarta dengan enjoy jakarta, banyuwangi dengan majestic banyuwangi, medan dengan colorful medan dan masih banyak lagi. Tapi pangandaran ini saya belum pernah melihat apa city branding dari pangandaran ini.

Lalu untuk promosi objek wisata pangandaran juga kurangnya promosi di media massa maupun media elektronik dan beri tau kepada pembaca apa sihh istimewanya pangandaran sehingga para wisatawan berniat untuk datang kesana. 

Tapi sepertinya yang saya lihat pemerintah daerah sudah mulai serius untuk membuat pangandaran sebagai kota wisata. Buktinya mereka sudah membuat landmark wisata kota pangandaran yaitu patung ikan marlin.


kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah pemerintah daerah pangandaran harus terus berbenah untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada di daerahnya. 

Sayang sekali jika keindahan alam yang ada di pangandaran dibiarkan begitu saja. Dengan cara mereka harus membuka akses selebar-lebarnya untuk para wisatawan supaya mudah untuk pergi kesana dengan mereaktifikasi jalur kereta, memperpanjng landasan pesawat dibandara agar pesawat yang lebih besar bisa masuk, dan menambahkan angkutan kota yang dapat menghubungkan antara destinasi yang satu dengan destinasi lainnya.

Selanjutnya adalah pemerintah daerah harus membuat city branding pangandaran agar dapat menarik para wisatawan untuk datang ke pangandaran dan juga lagi menggiatkan promosi wisata-wisata apa saja yang terdapat di pangandaran yang tidak ada di tempat lain.

Read More